Melihat Budidaya Pohon Gaharu di Desa Pelabai Warga Asing ini Terharu

Beritabengkulu.id | Lebong_Pohon Gaharu merupakan salah satu kayu termahal di dunia. Tak banyak orang mengetahui keistimewaan pohon gaharu yang dipercaya mempunyai banyak manfaat. Harga kayu yang mahal di pasaran dan banyak dicari itu, menjadi salah satu alasan seorang warga di Desa Pelabai Kecamatan Tubei Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu untuk membudidayakannya.

Beratus batang pohon gaharu ditanam oleh Warga Desa Pelabai. “Pohon ini dipercaya memang dulunya dari surga, bahkan orang-orang arab sangat mempercayai itu. Manfaatnya juga banyak mulai dari daun hingga batangnya, bisa untuk teh kesehatan hingga menyembuhkan berbagai macama penyakit,” kata Sispi Sartika Pj Kepala Desa Pelabai saat mendampingi Kunjungan seorang Warga Asing ke desa yang ia Pimpin, Rabu, 25/12/2024.

Selain itu, daun gaharu bisa dijadikan sebagai minyak wangi dan batangnya juga bisa digunakan sebagai pengharum ruangan atau untuk terapi kesehatan dan berbagai manfaat lainnya. Harga daun basah dari pohon itu sekitar Rp 30.000/kg. Sedangkan batang gaharu super kelas satu harganya bisa mencapai puluhan juta per kilogramnya.

“Minyak wangi dari sulingan daun itu harganya sangat mahal untuk per mili liternya. Batang yang super harganya sekitar puluhan jutaan per kilogramnya,” lanjutnya.

Sispi Sartika menuturkan bahwa ada beberapa jenis dari pohon gaharu, namun dirinya hanya memiliki jenis Malaccensis dan Gyrinops yang merupakam kelas terbaik dan menengah. Kayu termahal di dunia ini sangat diminati oleh negara-negara Timur Tengah.

Dia mengatakan pohon ini baru bisa dipanen dengan usia minimal 5 tahun.

Potensi gaharu di Provinsi Bengkulu cukup potensial. Tapi, sulitnya menembus hutan belantara untuk mendapatkan gaharu sering menjadi kendala. Untung petani Desa Pelabai, tak kehilangan akal. Mereka akhirnya membudidayakan pohon gaharu, sejak beberapa tahun silam.

Kayu gaharu atau Aquilaria malaccensis lamk memang tumbuh di antara ribuan pohon kayu. Di Lebong, penduduk setempat menyebutnya sebagai pohon keramat. Getah yang menempel pada batang gaharu di pasaran internasional harganya bisa mencapai Rp 5 juta per kilogram.

Kunjungan warga  asing ke Desa Pelabai sempat di dampingi PJ Kepala Desa Pelabai Sispi Sartika, Camat Tubei Riska Putra, Pendamping Desa, Ketua BPD Desa Pelabai , babinkamtibmas dan Bhabinsa serta warga Desa Pelabai dan Awak Media

Penulis : April Wilson [Adv]
Editor : BBTeam
Copyright@beritabengkulu.id2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *