LEKAD.S.AMRIN : ROHIDIN-MERIANI AKAN MENANGKAN PILGUG 2024 Begini Ceritanya.

Bengkulu-PEMILIHAN Gubernur tahun 2024 ini diprediksi akan dimenangkan pasangan Rohidin-Meriani No.2. Tentu berdasarkan analisis data dan pengamatan dua hal penting yang harus dimilik oleh calon atau pasangan calon. Pertama memiliki jaringan militan (teamwork militant) , yang Kedua logistik. Sebagai modal dasar maka dua hal ini tidak bisa ditawar sebagai bagian instrumen penting dalam perjuangan merebut hati rakyat.

Kedua hal itu dimiliki oleh Rohidin-Meriani, Calon Gubernur Bengkulu No.2 ini. Sebagai penulis saya mengumpulkan data terkait semua itu, dan saya menyimpulkan pasangan ini sekali pun terkesan silent undercover, tidak “mencak-mencak” di permukaan, tetapi gerakannya sangatlah masif dan kuat.Kata Lekad.S.Amrin

Tentu tak lupa kita harus lihat perjuangan Rohidin di Pemilihan Legislatif belum lama ini. Begitu juga kita jangan lupa perjuangan Meriani berjibaku memperjuangkan putrinya Elisa Ermasari sebagai anggota DPD RI.

Ini adalah fakta bahwa kedua figur ini sungguh mempunyai strategi yang akurat dan terukur. Rohidin mampu memenangkan Golkar yang dipimpinnya, lalu Meriani mampu memenangkan Elisa Ermasari sebagai pemilik suara tertinggi untuk anggota DPD RI utusan Provinsi Bengkulu.

Ini semua tidak terlepas dari jaringan yang telah dibangun oleh keduanya dengan sangat sistematis, masif dan terukur. Jaringan ini mulai dari elit sampai ke tingkat pemungutan suara atau TPS (grassroot). Sembilan (9) kabupaten dan satu (1) kota ditangani dengan serius, silent, dan diciptakan penanaman jiwa militant pada setiap individu yang direkrut sebagai tim.Ujar Lekad.

Lekad menambahkan, bahwa Jaringan dari semua elemen itu, dalam perjuangan Pemilihan Gubernur tanggal 27 Nopember 2024 ini akan kembali digerakkan secara masif oleh Rohidin-Meriani. Dan hasil dari komunikasi yang saya bangun, massa yang berbasis etnis dan kultur mampu dibangun sebuah penjelasan yang realistis oleh tim Rohidin-Meriani terhadap komunitas besar itu.

Kabupaten yang berbasis etnis Rejang, seperti Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, sebagian Bengkulu Utara, telah terkondisikan dari sisi kesadaran pemahaman tentang kehadiran seorang Meriani sebagai figure wanita karir yang sukses berdarah Rejang. Dan Meriani adalah magnet yang cukup kuat bagi masyarakat untuk mendukungnya.

Dari semua potensi yang dimiliki, baik yang dimiliki Rohidin sebgai Ketua Golkar, tentu jaringan yang telah dibangun bertahun-tahun akan digerakkan secara maksimal. Basis Seluma, Manna, Kaur, bagian wilayah yang tidak asing bagi masyarakat, karena Rohidin dan Meriani juga berasal dari wilayah pantai selatan ini. Semua telah dikonsulidasikan dengan sangat baik oleh Rohidin-Meriani.

Sementara kota Bengkulu, hingga saat ini komunitas masyarakatknya menyadari, bahwa miniature Bengkulu adalah central budaya ada di Kota Bengkulu. Dan figure yang peduli adalah Rohidin Mersyah, karena terbukti selalu menjunjung tinggi semua even budaya Kota Bengkulu, terutama Festival Tabot. Dan ini tidak dilakukan oleh Helmi Hasan selama sepuluh tahun menjadi Wali Kota Bengkulu.

Sementara Helmi-Mian Paslon No.1, sepanjang pengamatan saya sebagai penulis, terlalu mengedepankan suara kencang di permukaan. Teriakan “Gubernur Baru” digaungkan di mana-mana. Dan selalu menjelek-jelekan lawan politik, black campaign oleh tim elit hingga level tim bawah.

Dan hal ini sangat tidak menarik bagi masyarakat. Karena Helmi-Mian adalah figure yang juga sudah pernah memimpin daerah, dan praktek pengelolaan pemerintahan selama dia menjadi Walikota Bengkulu dan Mian sebagai Bupati Bengkulu Utara, bukan tidak tahu oleh semua masyarakat tentang kelemahannya.

Hal lain penanganan jaringan tim tidak tertata rapi, apa lagi sampai kepada level terstruktur dan masif. Tim elit yang dipakai Helmi-Mian, pertama adalah orang-orang yang berkhianat pada Rohidin Mersyah dengan alasan berbagai faktor.

Mereka ini sangat fragmatis, dan hanya mementingkan kepentingan pribadi, seperti jabatan dan lain-lain yang sifatnya sesaat. Dan mereka ini tidak memiliki militansi perjuangan, apa lagi mempunyai basis massa yang berakar. Orang-orang yang dominan berjiwa fragmatis bagai kutu loncat, atau bunglon tidak dapat diandalkan dalam sebuah perjuangan besar.

Barisan inilah yang selalu mengkampanyekan keburukan Rohidin, dan mereka dipakai oleh Helmi-Mian, untuk mendongkrak popularitas paslon ini.

Sebagai sebuah analisis, maka ketentuan akan dapat dilihat pada ending, atau hasil akhir. Tetapi analisis selalu berbasis data. Dan sampai tulisan ini dirilis, Rohidin-Meriani masih masuk dalam radar; sebagai pemenang di PilGub Bengkulu 2024 ini.tutur Lekad sembari menutup penjelasannya.(ns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *