Awal Puasa Ramadhan 2024 Versi Pemerintah,Pemerintah belum secara resmi mengumumkan tanggal dimulainya ibadah puasa Ramadhan. Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Agama baru akan melangsungkan sidang isbat di tanggal 10 Maret 2024.
Kementerian Agama sendiri telah mengeluarkan prediksi awal puasa Ramadhan 2024 melalui Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkannya. Berdasarkan pantauan detikJateng pada tanggalan tersebut, puasa Ramadhan akan bermula pada Selasa, 12 Maret 2024.
Setelahnya, umat Islam akan terus berpuasa hingga Rabu, 10 April 2024 atau Kamis, 11 April 2024. Artinya, puasa Ramadhan dapat berlangsung selama 29 ataupun 30 hari.
Perlu dicatat bahwa prediksi dalam almanak ini dapat berubah apabila hasil sidang isbat menyatakan tanggal 1 Ramadhan yang berbeda. Namun, apabila sidang isbat menghasilkan keputusan tanggal yang sama, maka umat Islam akan mulai berpuasa di tanggal 12 Maret 2024.
Awal Puasa Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah
Berbeda 1 hari dengan pemerintah, Muhammadiyah menetapkan hari pertama puasa Ramadhan 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024. Penetapan ini tercantum dengan jelas dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 mengenai Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1445 Hijriah.
Di dalam maklumat tersebut diterangkan bahwa tanggal 11 Maret 2024 didapat melalui metode hisab hakiki wujudul hilal dengan dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Selain menetapkan awal puasa Ramadhan 2024, Muhammadiyah juga telah memutuskan tanggal Hari Raya Idul Fitri 2024. Masih dari dokumen yang sama, Idul Fitri 2024 versi Muhammadiyah akan bertepatan pada Rabu, 10 April 2024.
Artinya, jika mengacu pada kedua tanggal di atas, umat Islam yang mengikuti tanggalan Muhammadiyah akan berpuasa penuh selama 30 hari.
Awal Puasa Ramadhan 2024 Versi NU
Senada dengan pemerintah, NU juga memprediksi bahwa awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa, 12 Maret. Menilik situs NU Jawa Barat, Kiai Sirril Wafa selaku ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berkata:
“Jadi langkah ikmal/istikmal Syaban sebagaimana tertulis di almanak PBNU sudah benar. Insyaallah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 M,” ujarnya sebagaimana dilihat detikJateng pada Sabtu (9/3/2024).
Sebagaimana ucapan Kiai Sirril Wafa, merujuk pada Almanak Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bojonegoro, 1 Ramadhan 2024 diestimasikan akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Kendati telah memiliki tanggal prediksi, LF PBNU tetap akan melakukan pemantauan hilal bersama dengan tim-tim lain dari Kemenag, BMKG, hingga Pengadilan Agama. Rencananya, LF PBNU akan menerjunkan tim pengamat pada 50 hingga 60 titik yang tersebar di seantero Indonesia.
Dalil Wajibnya Puasa Ramadhan
Sebelum mulai menjalani puasa Ramadhan, detikers harus paham dalil di balik hukum wajib ibadah ini. Disadur dari situs resmi Majelis Ulama Indonesia, ada empat dalil terkaitnya yang diabadikan Allah SWT dalam Al-Quran.
Dalil #1: Surat Al-Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dalil #2: Surat Al-Baqarah Ayat 184
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗووَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَييْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Dalil #3: Surat Al-Baqarah Ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْققَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah.
Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”
Dalil #4: Surat Al-Baqarah Ayat 187
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّههُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُممْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْاا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu.
Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.
Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.”
Berdasarkan dalil-dalil di atas, Allah SWT telah menerangkan dengan jelas tentang wajibnya mengerjakan puasa Ramadhan. Tak hanya itu, dijelaskan pula beberapa aturan mengenainya secara gamblang.
Nah, itulah jawaban atas pertanyaan kapan dimulainya puasa Ramadhan 2024. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat, ya!