Info_Kabar membanggakan datang dari Naja Hudia Afifurrohman, dan Kayla Nur Syahwa Syakhila, dua penghafal Alquran cilik, yang juga penyandang disabilitas asal Indonesia.
Naja dan Kayla baru saja mendapatkan penghargaan dari Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah.
Adapun Naja dan Kayla diundang secara khusus oleh Sultan Brunei Darussalam, untuk hadir dalam acara acara penutupan Musabaqah Alquran di negara Petro Dollar tersebut.
Tampil membacakan ayat-ayat suci Alquran di depan Sultan Hassanal Bolkiah, Naja dan Kayla bahkan sempat menjadi headline di media Brunei Darussalam.
Seperti diketahui, Naja adalah hafiz cilik asal Mataram, yang mengalami cerebral palsy, atau kelumpuhan otak sejak lahir. Hal itu menyebabkan koordinasi otak dan motoriknya terganggu.
Meski begitu, Naja adalah anak yang istimewa, karena bisa menghafalkan Alquran 30 juz, hanya dalam waktu 10 bulan. Bahkan lengkap hingga terjemahan, ayat, beserta halamannya.
Ayah Naja, Agusfian Hidayatullah, mengungkapkan bahwa sejak dalam kandungan, Naja memang telah terbiasa diperdengarkan ayat-syat suci Alquran.
“Memang ini bukan terjadi di dalam satu malam. Dari jauh hari Naja sudah kami biasakan untuk mendengar ayat-ayat suci Alquran,” ungkap Agusfian, dilandir dari YouTube Bagja Barakat Video, Minggu, 4 September 2022.
“Malah sebelum Naja lahir, Alhamdulillah sejak usia kandungan ibunya Naja memasuki usia empat bulan, kami pernah mengkhatamkan Alquran pada waktu itu dalam satu malam,” Agusfian menuturkan.
Naja adalah salah satu peserta terbaik pada ajang Hafiz Indonesia 2019. Sementara Kayla, adalah hafiz cilik penyandang tuna netra asal Tangerang. Untuk menghafal Al Qur’an, Kayla hanya mendengarkan VCD murottal Alquran, dibimbing ayah dan neneknya.
Ayahnya, Muhammad Sabhan, menuturkan bahwa Kayla mulai menghafalkan Alquran sejak usia tujuh tahun. Muhammad Sabhan lantas mengisahkan awal mula Kayla jatuh cinta dengan Alquran.
“Itu sebenarnya terjadi karena ketidaksengajaan. Jadi pada awalnya kita tidak ada terbersit satu niat anak ini kita tekan untuk jadi penghafal Alquran,” ungkap Sabhan.
“Tapi waktu itu Al Qur’an dipilih sebagai Syifa’ (obat) karena Kayla mengidap glaukoma, di mana sakit di mata pembengkakan, sehingga ayat suci Alquran diperdengarkan sebagai syifa’ penenang hati dan jiwa dupaya dia tenang,” lanjut Sabhan.
Sabhan bersyukur karena dari situ justru terlihat potensi Kayla dalam menghafalkan Alquran. Sejak itu, setiap hari Kayla diperdengarkan ayat-ayat Alquran, sehingga bisa menghafalkan 30 juz selama 3 tahun 8 bulan.
Naja dan Kayla melafalkan ayat-ayat suci Alquran di hadapan Sultan Brunei Darussalam, keluarga kerajaan, dan para duta besar.
Decak kagum para hadirin bahkan kerap terdengar selama Naja dan Kayla melantunkan ayat suci Alquran, termasuk dari Sultan Hassanal Bolkiah sendiri.
Setelahnya, Sultan Hassanal Bolkiah secara langsung memberikan penghargaan dan hadiah pada Naja dan Kayla.
Rupanya, penghargaan dari Sultan Brunei Darussalam tersebut bukan yang pertama bagi Naja dan Kayla.
Pada 2018, Kayla pernah diundang oleh Kerajaan Arab Saudi untuk umrah bersama keluarganya. Demikian pula Naja, mendapatkan undangan yang sama pada 2019.
Pada tahun yang sama, Naja juga secara khusus diundang oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.***